Ada berbagai macam cara memasang keramik dinding dengan baik dan benar, tahapannya adalah :

1. Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit sebelum digunakan.

Merendam keramik

 

Kondisi keramik sesudah direndam

 

Hal ini dilakukan supaya bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air, sehingga sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu (bila tidak diberi air maka air dalam adukan semen akan terserap oleh keramik. Dan adukan semen akan menyusut, sehingga menyisakan ruang kosong serta membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah sekian waktu kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya). 

2. Tempelkan adukan semen dan pasir  pada dinding yang akan dipasangkan keramik. Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen dan pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada dinding.

Untuk kamar mandi 1,5 x 1,5 m misalnya, bisa terasa lebih luas dengan olahan pola pemasangan keramik. Hal itu sangat memungkinkan, karena permainan visual, yang membuat mata seolah melihat komposisi di balik komposisi ada pada pola pemasangan keramik.

 

Keramik dinding PERLA Beige dan Compliment Beige dari ATENA Tiles, memberikan efek luas serta nyaman, walau dipasangkan di kamar mandi dengan ukuran yang tidak begitu luas.

 

Anda ingin memberi kesan luas pada kamar mandi? Mainkan saja pola keramik yang menempel pada dinding dan lantainya.

Untuk kamar mandi 1,5 m x 1,5 m misalnya, bisa terasa lebih luas dengan olahan pola pemasangan keramik. Hal itu sangat memungkinkan, karena permainan visual, yang membuat mata seolah melihat ’komposisi di balik komposisi’ ada pada pola pemasangan keramik. Permainan visual ini membuat efek "dalam" pada sebuah bidang.

Pola pemasangan keramik pada umumnya dengan pola grid, atau kotak-kotak. Pola ini menguatkan bentuk kotak itu sendiri. Namun, jika pola grid itu dimainkan lagi, misalkan membagi pola grid pada dinding menjadi tiga bagian atas tengah dan bawah, maka dinding terlihat lebih luas.

Anda bisa mencoba membagi keramik menjadi tiga bagian, yaitu keramik bagian bawah, tengah, dan atas. Dengan demikian, dinding secara tak langsung akan terlihat menjadi lebih luas.

Sementara itu, pada lantainya, pola grid yang dipasang diagonal menjadi pola yang membuat lantai terasa lebih lega. Pola diagonal seolah menghilangkan efek garis pada sisi bidang lantai yang menguatkan batasan dimensi. Efek garis-garis diagonal pada lantai menjadi solusi simpel memperluas kamar mandi 1,5 m x1,5 m.

Cara menghitung kebutuhan keramik untuk lantai agar lebih menghemat biaya dapat dilakukan dengan menghitung kebutuhan secara cepat dalam meter persegi, atau menghitung jumlah keramik yang akan diaplikasikan pada sebuah ruangan sesuai dengan desain pola lantainya.
Cara pertama cukup sederhana, yaitu dengan menghitung luas ruangan ditambah dengan keliling ruangan x 0.1 untuk kebutuhan plinnya (tinggi 10 cm) ditambah 5 % untuk cadangan jika terjadi kerusakan.

 

Jadi untuk kamar ukuran 3 m x 4 m kebutuhan keramiknya adalah luas ruangan 3 x 4 = 12 m2 ditambah dengan keliling ruangan 2(3+4) x 0.1 = 1.4 m2 sehingga totalnya adalah 13.4 m2. Kemudian tambahkan 5 % untuk cadangan sehingga total kebutuhan keramik adalah 13.4 + (13.4 x 0.05) = 14.07 m2. Satu dus keramik berisi 1 meter persegi keramik sehingga anda membutuhkan 14 dus keramik.

Perhitungan untuk granit jika yang anda maksudkan adalah granite tile atau granit buatan pabrik tidak berbeda dengan keramik biasa, karena yang dihitung adalah kebutuhannya dalam meter persegi . Untuk ruang tamu 3 m x 5 m = 15 m2 ditambah dengan plin 2(3+5) x 0.1 = 1.6 m2 = 16.6 m2 ditambah dengan cadangan 5 %, maka total kebutuhan granit 16.6 +(16.6 x 0.05) = 17.43 m2 atau 18 dus. Sedangkan ruang keluarga dengan luas 4.5 m x 10 m = 45 m2 ditambah plin =2 (4.5+10) x 0.1 = 2.9 m2 = 47.9 m2 ditambah dengan cadangan 5 %, maka total kebutuhan granit 47.9 (47.9 x 0.05) = 50.3 m2 atau 50 dus.

Cara perhitungan ini memang tidak seakurat jika kita menghitung dengan mendesain pola lantainya lebih dulu, karena jumlah keramik akan lebih terprediksi sesuai ukuran dan pola yang kita inginkan.

Membuat pola lantai juga harus disesuaikan dengan bentuk, ukuran dan posisi ruang. Jika tidak berkaitan dengan ruang lain seperti kamar tidur atau kamar mandi kita dapat membuat pola lantai yang terpisah, tetapi jika ruangan tersebut saling berkaitan seperti ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan maka pola lantainya harus dibuat menyatu.

Yang paling penting dalam membuat pola lantai adalah posisi awal dimulainya keramik tersebut. Kita dapat memulainya di tengah-tengah ruangan sehingga terdapat sisa potongan keramik yang sama di keempat sisi ruang atau memulainya pada satu sisi ruang sehingga sisa potongan keramik tidak sama pada keempat sisinya. Pola lantai tersebut akan menentukan jumlah keramik yang dibutuhkan karena semakin banyak memotong keramik maka jumlah keramik yang dibutuhkan juga akan semakin banyak karena faktor kerusakan yang terjadi. Mendesain sisa potongan keramik juga membutuhkan ketelitian jangan sampai ukurannya melebihi setengah dari ukuran keramik utuh, karena anda harus menghitung sisa potongan tersebut sebagai satu keramik yang utuh.

Ada juga yang membuat pola keramik dengan susunan diagonal. Pola ini dapat mensiasati kualitas keramik yang kurang baik dimana ukuran sisi-sisinya tidak seragam. Biasanya pola yang sering digunakan untuk teras, kamar mandi atau ruang servis ini dipadukan dengan keramik border / frame disekelilingnya untuk menyatukan lantai dengan plin dinding. Karena polanya diagonal maka membutuhkan potongan keramik yang lebih banyak sehingga menghitung jumlah keramiknya juga lebih rumit.

Cara menghitung jumlah keramik dengan membuat pola lantainya terlebih dahulu tentunya akan lebih memudahkan anda karena jumlahnya akan sangat akurat sesuai dengan kebutuhan. Langkah pertama adalah dengan menghitung jumlah keramik yang utuh baru kemudian menghitung sisa potongan keramik dan plinnya. Keramik potongan ini harus dihitung berdasarkan ukuran keramik yang utuh, sehingga setiap 2 atau 3 potongan keramik dihitung

1. Persiapkan Bidang Kerja.

Pada saat memasang keramik/granit, jangan lupa untuk membersihkan bagian natnya dengan kape agar tidak ada semen yang tersisa pada saat pengaplikasian nat nanti. Hal ini juga berguna agar udara yang terjebak di bawah keramik/granit bisa keluar sehingga mengurangi resiko popping (keramik meledak) di kemudian hari.

Sebelum mengisi nat ke sela-sela keramik/granit, bersihkan sekali lagi sela-selanya dengan kape untuk memastikan agar isian nat dapat diaplikasikan dengan baik dan rapih.

Membersihkan sela granit dengan kape

Kotoran pada nat, sisa-sisa semen kering

Pemasangan ubin secara efisien dan menghasilkan pemasangan yang estetis memerlukan kombinasi perencanaan yang cermat, persiapan yang tepat, dan pelaksanaan yang terampil. Berikut beberapa tip dan trik untuk membantu kamu mencapai efisiensi dan estetika saat memasang ubin:

Rencanakan dan Ukur:

  • Ukur area secara akurat untuk menentukan jumlah ubin yang dibutuhkan.
  • Rencanakan tata letak untuk menghindari potongan ubin yang kecil dan canggung di bagian tepi yang terlihat.
  • Gunakan ubin spacer untuk menjaga jarak antar ubin tetap konsisten.

Persiapan Permukaan:

  • Pastikan permukaan bersih, rata, dan kering sebelum memulai.
  • Perbaiki retakan atau ketidaksempurnaan pada media.
  • Oleskan primer atau bahan pengikat yang sesuai jika perlu.

Pilih Ubin yang Tepat:

  • Pilih yang ubin yang berkualitas yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan lokasi.
  • Pertimbangkan ukuran, warna, dan pola ubin untuk meningkatkan estetika keseluruhan.

Investasikan pada Alat Berkualitas:

  • Gunakan pemotong ubin atau gergaji basah berkualitas tinggi untuk pemotongan yang presisi.
  • Pakai ukuran sekop yang tepat untuk perekat ubin yang digunakan.
  • Gunakan palu karet untuk mengetuk ubin dengan lembut ke tempatnya.

Mulailah dengan Garis Tengah:

  • Temukan bagian tengah ruangan dan buat garis referensi.
  • Mulailah memasang ubin dari tengah dan kerjakan ke arah luar untuk memastikan keseimbangan tata letak.

Tata Letak Kering:

  • Letakkan ubin tanpa perekat terlebih dahulu untuk melihat kesesuaiannya.
  • Sesuaikan tata letak untuk meminimalkan potongan kecil dan memastikan tampilan seimbang.

Gunakan Perekat yang Tepat:

  • Pilih perekat ubin yang sesuai dengan jenis dan ukuran ubin.
  • Ikuti pedoman pabrikan untuk pencampuran dan pengaplikasian.

Bekerja dalam Bagian:

  • Pasang ubin per bagian area, terutama di ruangan besar.
  • Hal ini memungkinkan Anda melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan dan mencegah perekat mengering terlalu cepat.

Perhatikan Sambungan Ekspansi:

  • Tinggalkan sambungan ekspansi jika diperlukan, terutama di bagian dalam area ubin yang lebih besar.
  • Hal ini membantu mencegah keretakan pada ubin karena perubahan suhu dan kelembapan.

Pengisian Nat:

  • Pilih warna nat yang melengkapi ubin.
  • Oleskan nat secara merata dan hilangkan kelebihannya sebelum mengering.

Penyegelan:

  • Tutup garis nat untuk melindunginya dari nat. noda dan kelembapan.
  • Ikuti rekomendasi pabrikan untuk jenis sealer yang akan digunakan.

Sentuhan Akhir:

  • Bersihkan ubin secara menyeluruh setelah memasang untuk menghilangkan kabut.
  • Gunakan dempul yang serasi di sudut dan tepi untuk tampilan yang halus.

Pertimbangkan Pola Ubin:

  • dengan pola ubin yang berbeda (misalnya, herringbone, pola susun bata) untuk menambah daya tarik visual.

Perhatian pada Detail:

  • Perhatikan keselarasan dan jarak untuk hasil akhir yang profesional.
  • Periksa ketinggian dan tegak lurus secara teratur selama proses pemasangan.

Berikan Waktu Pengeringan:

  • Biarkan perekat dan nat mengering dengan benar sebelum lalu lintas pejalan kaki yang padat atau menempatkan furnitur.

Dengan menggabungkan tip dan trik ini, anda dapat mencapai keseimbangan antara efisiensi dan estetika saat memasang ubin. Ingatlah untuk menyesuaikan pedoman ini dengan kebutuhan spesifik proyek Anda dan jenis ubin yang Anda gunakan.